Gambaran Sanitasi Lingkungan Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Tahun 2024

Overview of Environmental Sanitation in Tongkonunuk Village, Pagimana District, Banggai Regency in 2024

Authors

  • Risky Ekaputri Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tompotika Luwuk
  • Prabowo Brata Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tompotika Luwuk
  • Riski Amelia Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tompotika Luwuk

DOI:

https://doi.org/10.51888/jpmeo.v3i2.295

Keywords:

Sarana Kepemilikan Jamban, SPAL, Tempat Sampah dalam rumah

Abstract

Lingkungan mempunyai pengaruh serta kepentingan yang relatif besar dalam hal peranannya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Hal ini telah dibuktikan WHO dengan penyelidikan- penyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit (morbidity) yang tinggi dan sering terjadi epidemi, terdapat di tempat-tempat dimana higyene dan sanitasinya buruk. Sedangkan di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasinya baik, mortality dan morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya Sanitasi adalah keadaan atau kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan terutama mengenai kotoran manusia dan infeksi yang secara khusus berkaitan dengan drainase, pembuangan kotoran dan sampah dari rumah tangga, sanitasi mempunyai peranan penting dalam mewujudkan rumah sehat dan sebagai penunjang untuk mencegah berbagai penyakit yang berbasis lingkungan (Siregar Yuni, 2021). Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian observasional deskriptif. Sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan Total Populasi sebanyak 197 Rumah Penelitian ini menggunakan teknik simpel random sampling. hasil observasi di masyaralat desa tongkonunuk bahwa dari jumlah kepemilikan rumah diantaramya milik sendiri berjumlah 197 (89,1%) dan yang menumpang berjumlah 24 (10,9%). Selanjutnya Status kepemilikan Jamban diantaranya yang memiliki jamban berjumlah 190. (98,4%), Umum berjumlah 2(1%) dan Menumpang berjumlah 1(0,5%), Selanjutnya Status Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah diantaranya yang memiliki SPAL berjumlah 15 (7,6%), Penampungan tertutup di Pekarangan berjumlah 9 (4,5%), Penamoungan Terbuka di Pekarangan berjumlah 128 (65,0%), Penampungan di Luar Pekarangan berjumlah 4 (2,0%), Tanpa Penangmpungan (ditanah) berjumlah 41 (20,8%), Dan Sarana Pemnbuangan Sampah dalam Rumah diantaranya yang memiliki tempat sampah dalam rumah berjumlah 179 (90,9%) dan yang tidak memiliki tempat sampah dalam rumah berjumlah 18 (9,1%), pemerintah desa tongkonunuk untuk lebih memperhatikan sanitasi yang ada di lingkungannya untuk bisa di tambah dan di perbaiki misalnya sanitasi tempat pembuangan sampah untuk bisa membuat tempat sampah di setiap rumah dan pembuatan tempat sampah sementara (TPS), untuk masyarakat di harapkan lebih meningkatkan lagi pengetahuannya dari sisi perbaikan tempat pembuangan air limbah untuk dibuatkan saluran khusus dan memiliki penutup, dan kepada mahasiswan diharapkan ada penelitian selanjutnya untuk menghubungan atau pengaruh antar sanitasi lingkungan yang ada.

The environment has a relatively large influence and importance in terms of its role as a factor that influences the level of public health. WHO has proven this with investigations throughout the world where the results showed that mortality rates, high rates of sick people (morbidity) and frequent epidemics occur in places where hygiene and sanitation are poor. Meanwhile, in places where hygiene and sanitation are good, mortality and morbidity decrease and outbreaks decrease automatically. Sanitation is a condition or condition that can affect health, especially regarding human waste and infections which are specifically related to drainage, disposal of waste and waste from households, Sanitation has an important role in creating a healthy home and as a support for preventing various environmental-based diseases (Siregar Yuni, 2021). The type of research used is descriptive observational research. The sample in this research uses a total population of 197 houses. This research uses techniques simpel random sampling. The results of observations in the Tongkonunuk village community showed that of the number of house owners, 197 (89.1%) were self-owned and 24 (10.9%) were renters. Furthermore, the ownership status of toilets is 190 (96.5%), general is 2 (1%) and boarding is 5 (2.5%), next is the ownership status of waste water drainage channels, namely 15 (15). 7.6%), closed shelters in the yard were 9 (4.5%), open shelters in the yard were 128 (65.0%), shelters outside the yard were 4 (2.0%), without shelter (on the ground) totaling 41 (20.8%), and facilities for disposing of waste in the house, including those who have trash cans in the house, numbered 179 (90.9%) and those who don't have trash cans in the house numbered 18 (9.1%), Tongkonunuk village government attention more to sanitation in the environment so that it can be added to and improved, for example sanitation of rubbish dumps to be able to make rubbish bins in every house and make temporary rubbish bins (TPS), it is hoped that the community will further increase their knowledge in terms of improving rubbish bins. waste water to be made into a special channel and have a cover, and students are expected to carry out further research into the relationship or influence between existing environmental sanitation. 

References

Amelia Cindy, 2021, Analisis Implementasi Higiene Dan Sanitasi Di Pasar Kemiri Muka Kota Depok Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Masyarakat Jakarta.Http://151.106.125.191:8080/Jspui/Bitstream/123456789/6667/1/Skripsi%20Cindy%20Amelia%20Fix.Pdf

Data PBL I Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana, 2024. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika luwuk.

Muhammad Iqbal, 2021, Sanitasi Lingkungan Di Pasar Pendopo Program Studi Ilmu Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Https://Repository.Unsri.Ac.Id/79632/1/Rama_13251_10031381823044.Pdf

P. Sriwahyuni Andi, 2019, Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Manggala Kota Makassar Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/5652/2/19_K11115009(FILEminimizer)..ok%201-2.pdf

Saputra Tri, 2020, Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan Di Desa Pelangko Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu, Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekan Baru.Https://repository.uinsuska.ac.id/27997/2/gabungan%20kecuali%20bab%20iv.pdf

Siregar Yuni, 2020, Hubungan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Belongku Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara http://repository.uinsu.ac.id/13703/1/SKRIPSI%20YUNI%20HARMILA%20SIREGAR%200801172221.pdf )Klik atau ketuk di sini untuk memasukkan teks.

Windi Nova, 2020, Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa Program Sarjana Keperawatan Dan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar. http://repository.stikstellamarismks.ac.id/914/1/SKRIPSI%20Novia%20Windi%26Sofiyani%20Lukas.pdf

Published

2025-01-31

How to Cite

Ekaputri, R., Brata, P., & Amelia, R. (2025). Gambaran Sanitasi Lingkungan Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Tahun 2024: Overview of Environmental Sanitation in Tongkonunuk Village, Pagimana District, Banggai Regency in 2024. Buletin Kesehatan MAHASISWA, 3(2), 87-94. https://doi.org/10.51888/jpmeo.v3i2.295