Buletin Kesehatan MAHASISWA http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo <p><strong>Buletin Kesehatan MAHASISWA</strong> adalah media publikasi ilmiah khusus bagi mahasisya yang menyajikan hasil penelitian (<em>research paper</em>) ataupun laporan kasus (case report) di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi kajian Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan &amp; Ilmu Perilaku, Gizi Kesmas, Kesehatan &amp; Keselamatan Kerja, Biostatistik dan Kependudukan, serta kajian ilmiah lainnya.</p> en-US erniyusnitalalusu@gmail.com (Erni Yusnita Lalusu) bambangdwicahya@gmail.com (Bambang Dwicahya) Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.2.0.3 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan Asupan Gizi dengan Kejadian Wasting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Toili 1 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/274 <p>Asupan zat gizi merupakan jumlah zat gizi yang masuk melalui konsumsi makanan sehari – hari untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari – hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan gizi dengan kejadian wasting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Toili I. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian <em>Observasional Analitik</em> dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Populasi penelitian adalah seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas Toili I dengan jumlah populasi 1357 orang dan sampel 115 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Proporsional Random Sampling. </em>Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Kuisioner <em>Food Recall </em>24 jam yang kemudian dianalisis menggunakan program nutrisurvey dan analisis Univariat serta Bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan Asupan Energi Sesuai pada kelompok balita Tidak Wasting dan Wasting sebanyak 42 orang, dan yang Tidak Sesuai sebanyak 73 orang. Asupan Karbohidrat Sesuai pada kelompok balita tidak Wasting dan Wasting sebanyak 30 orang, dan yang tidak Sesuai sebanyak 85 orang. Asupan Protein Sesuai pada kelompok balita Tidak Wasting dan Wasting sebanyak 98 orang, dan yang Tidak Sesuai sebanyak 17 orang. Asupan lemak sesuai pada kelompok balita tidak Wasting dan Wasting sebanyak 41 orang, dan yang tidak sesuai sebanyak 74 orang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Asupan Energi, Asupan Karbohidrat, dan Asupan Lemak dengan kejadian Wasting pada Balita dengan nilai signifikan (p-0,00, p-0,00, p-0,00). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Asupan Protein dengan kejadian Wasting pada Balita dengan nilai signifikan (p-0,648). Saran pada penelitian selanjutnya yaitu alangkah lebih baik lagi jika menggunakan sumber data primer agar mendapatkan hasil lebih berkembang lagi dan penelitian selanjutnya mencoba untuk meneliti zat gizi mikro dengan wasting. </p> <p><em>Nutrient intake is the amount of nutrients that enter through daily food consumption to obtain energy to carry out daily physical activities. This study aims to analyze the relationship between nutritional intake and the incidence of wasting in toddlers in the Toili I Community Health Center working area. The type of research used is Observational Analytical research with a Cross Sectional </em><em>approach</em><em>. The research population was all toddlers in the Toili I Community Health Center working area with a population of 1357 people and a sample of 115 people. The sampling technique used in this research is Proportional Random Sampling. The research instrument used was the 24-hour Food Recall Questionnaire which was then analyzed using the nutrisurvey program and Univariate and Bivariate analysis. The results of this study showed that the Appropriate Energy Intake in the Non-Wasting and Wasting toddler group was 42 people, and 73 people were Not Appropriate. Appropriate </em><em>Carbohydrate</em><em> Intake in the Not Wasting and Wasting toddler group was 30 people, and 85 people were Not Appropriate. Protein intake was appropriate for the Not Wasting and Wasting toddler group, 98 people, and 17 people who were not suitable. Appropriate Fat Intake in the Not Wasting and Wasting toddler group was 41 people, and 74 people were Not Appropriate. This shows that there is a significant relationship between the variables Energy Intake, Carbohydrate Intake and Fat Intake and the incidence of wasting in toddlers with significant values ​​(p-0.00, p-0.00, p-0.00). There is no significant relationship between the protein intake variable and the incidence of wasting in toddlers with a significant value (p-0.648). Suggestions for future research are that it would be better to use primary data sources to get more developed results and for future research to try to examine micronutrients with wasting.</em></p> Lulu Mustika, Maria Kanan, Muhammad Syahrir Copyright (c) 2025 Lulu Mustika, Maria Kanan, Muhammad Syahrir https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/274 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tenaga Kerja pada Ketinggian di PT. Dinamika Energy Indonesia http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/278 <p>Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) yaitu suatu upaya dalam mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya tidak bisa dipisahkan antara Keselamatan dengan Kesehatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat kecelakan yang terbilang tinggi. Angka kecelakaan kerja di Indonesia yang terus meningkay setiap tahunnya. faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja dari ketinggian di akibatkan karena kurangnya prosedur kerja yang tepat dalam pekerjaan yang akan dilakukan menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tenaga Kerja Pada Ketinggian di PT. Dinamika Energy Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang disesuaikan dengan pedoman PERMENAKER No. 09 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian. Populasi dan sampel penelitian ini adalah tenaga kerja Bangunan Tinggi di PT. Dinamika Energy Indonesia sebanyak 35 orang dan analisis data menggunakan analisis univariat untuk menganalisis variabel yang ada secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sebanyak 35 orang (100%) responden menyatakan proses perencanaan TKPK dengan kriteria baik. Sedangkan, prosedur Kerja diperoleh data bahwa sebanyak 30 orang (85,7%) responden menyatakan kriteria kurang baik dan sebanyak 5 orang (14,3%) responden menyatakan kriteria baik. Teknik bekerja aman diperoleh data bahwa sebanyak 28 orang (80%) responden menyatakan kriteria kurang baik dan sebanyak 7 orang (20%) responden menyatakan kriteria baik. Alat pelindung diri diperoleh data bahwa sebanyak 28 orang (80%) responden menyatakan kriteria baik dan sebanyak 7 orang (20%) responden menyatakan kriteria kurang baik. Tenaga Kerja Pada Ketinggian diperoleh data bahwa sebanyak 27 orang (77%) responden menyatakan kriteria baik dan sebanyak 8 orang (23%) responden menyatakan kriteria kurang baik. Dengan demikian variabel prosedur kerja masih memiliki kriteria kurang baik, teknik bekerja aman masih memiliki kriteria kurang baik, alat pelindung diri masih memiliki kriteria kurang baik, dan tenaga kerja masih memiliki kriteria kurang baik maka diperoleh hasil bahwa gambaran aspek K3 pada tenaga kerja di PT. Dinamik Energy Indonesia masih memiliki kriteria kurang baik.</p> <p><em>Occupational Health Safety (K3) is an effort to reduce the risk of accidents and work-related diseases which essentially cannot be separated between safety and health. Indonesia is a country that has a relatively high accident rate. The number of work accidents in Indonesia continues to increase every year. The factors that cause work accidents from height are due to the lack of proper work procedures in the work to be carried out which is the main cause of work accidents. The purpose of this research is to determine the description of occupational safety and health aspects for workers at height at PT. Indonesian Energy Dynamics.</em> <em>This type of research is descriptive research, which is adapted to the PERMENAKER guidelines no. 09 of 2016 concerning Occupational Safety and Health in Work at Height. The population and sample of this research are high-rise building workers at PT. Dinamika Energy Indonesia as many as 35 people and data analysis used univariate analysis to analyze existing variables descriptively.</em> <em>Based on the research results, data was obtained that as many as 35 people (100%) of respondents stated that the TKPK planning process met good criteria. Meanwhile, data was obtained from work procedures that as many as 30 people (85.7%) of respondents stated that the criteria were not good and as many as 5 people (14.3%) of respondents stated that the criteria were good. Data obtained from safe working techniques showed that as many as 28 people (80%) of respondents stated that the criteria were not good and as many as 7 people (20%) of respondents stated that the criteria were good. Personal protective equipment data showed that as many as 28 people (80%) of respondents stated that the criteria were good and as many as 7 people (20%) of respondents stated that the criteria were not good. Data obtained from Workers at Height shows that 27 people (77%) of respondents stated that the criteria were good and 8 people (23%) of respondents stated that the criteria were not good. Thus, the work procedure variable still has poor criteria, safe work techniques still have poor criteria, personal protective equipment still has poor criteria, and the workforce still has poor criteria, so the results obtained are that the description of the K3 aspects of the workforce at PT. Dinamik Energy Indonesia still has poor criteria.</em></p> Herawati Herawati, Muh. Rafi Naufal Lalusu, Fitrianty S. Lanyumba Copyright (c) 2025 Herawati Herawati, Muh. Rafi Naufal Lalusu, Fitrianty S. Lanyumba https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/278 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Sanitasi Lingkungan Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Tahun 2024 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/295 <p>Lingkungan mempunyai pengaruh serta kepentingan yang relatif besar dalam hal peranannya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Hal ini telah dibuktikan WHO dengan penyelidikan- penyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit (morbidity) yang tinggi dan sering terjadi epidemi, terdapat di tempat-tempat dimana higyene dan sanitasinya buruk. Sedangkan di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasinya baik, mortality dan morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya Sanitasi adalah keadaan atau kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan terutama mengenai kotoran manusia dan infeksi yang secara khusus berkaitan dengan drainase, pembuangan kotoran dan sampah dari rumah tangga, sanitasi mempunyai peranan penting dalam mewujudkan rumah sehat dan sebagai penunjang untuk mencegah berbagai penyakit yang berbasis lingkungan (Siregar Yuni, 2021). Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian observasional deskriptif. Sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan Total Populasi sebanyak 197 Rumah Penelitian ini menggunakan teknik <em>simpel random sampling. </em>hasil observasi di masyaralat desa tongkonunuk bahwa dari jumlah kepemilikan rumah diantaramya milik sendiri berjumlah 197 (89,1%) dan yang menumpang berjumlah 24 (10,9%). Selanjutnya Status kepemilikan Jamban diantaranya yang memiliki jamban berjumlah 190. (98,4%), Umum berjumlah 2(1%) dan Menumpang berjumlah 1(0,5%), Selanjutnya Status Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah diantaranya yang memiliki SPAL berjumlah 15 (7,6%), Penampungan tertutup di Pekarangan berjumlah 9 (4,5%), Penamoungan Terbuka di Pekarangan berjumlah 128 (65,0%), Penampungan di Luar Pekarangan berjumlah 4 (2,0%), Tanpa Penangmpungan (ditanah) berjumlah 41 (20,8%), Dan Sarana Pemnbuangan Sampah dalam Rumah diantaranya yang memiliki tempat sampah dalam rumah berjumlah 179 (90,9%) dan yang tidak memiliki tempat sampah dalam rumah berjumlah 18 (9,1%), pemerintah desa tongkonunuk untuk lebih memperhatikan sanitasi yang ada di lingkungannya untuk bisa di tambah dan di perbaiki misalnya sanitasi tempat pembuangan sampah untuk bisa membuat tempat sampah di setiap rumah dan pembuatan tempat sampah sementara (TPS), untuk masyarakat di harapkan lebih meningkatkan lagi pengetahuannya dari sisi perbaikan tempat pembuangan air limbah untuk dibuatkan saluran khusus dan memiliki penutup, dan kepada mahasiswan diharapkan ada penelitian selanjutnya untuk menghubungan atau pengaruh antar sanitasi lingkungan yang ada.</p> <p><em>The environment has a relatively large influence and importance in terms of its role as a factor that influences the level of public health. WHO has proven this with investigations throughout the world where the results showed that mortality rates, high rates of sick people (morbidity) and frequent epidemics occur in places where hygiene and sanitation are poor. Meanwhile, in places where hygiene and sanitation are good, mortality and morbidity decrease and outbreaks decrease automatically. Sanitation is a condition or condition that can affect health, especially regarding human waste and infections which are specifically related to drainage, disposal of waste and waste from households, Sanitation has an important role in creating a healthy home and as a support for preventing various environmental-based diseases (Siregar Yuni, 2021). The type of research used is descriptive observational research. The sample in this research uses a total population of 197 houses. This research uses techniques simpel random sampling. The results of observations in the Tongkonunuk village community showed that of the number of house owners, 197 (89.1%) were self-owned and 24 (10.9%) were renters. Furthermore, the ownership status of toilets is 190 (96.5%), general is 2 (1%) and boarding is 5 (2.5%), next is the ownership status of waste water drainage channels, namely 15 (15). 7.6%), closed shelters in the yard were 9 (4.5%), open shelters in the yard were 128 (65.0%), shelters outside the yard were 4 (2.0%), without shelter (on the ground) totaling 41 (20.8%), and facilities for disposing of waste in the house, including those who have trash cans in the house, numbered 179 (90.9%) and those who don't have trash cans in the house numbered 18 (9.1%), Tongkonunuk village government attention more to sanitation in the environment so that it can be added to and improved, for example sanitation of rubbish dumps to be able to make rubbish bins in every house and make temporary rubbish bins (TPS), it is hoped that the community will further increase their knowledge in terms of improving rubbish bins. waste water to be made into a special channel and have a cover, and students are expected to carry out further research into the relationship or influence between existing environmental sanitation. </em></p> Risky Ekaputri, Prabowo Brata, Riski Amelia Copyright (c) 2025 Risky Ekaputri, Prabowo Brata, Riski Amelia https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/295 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Keselamatan Transportasi Pada Pengendara Sepeda Motor yang Mengalami Kecelakan Lalu Lintas di Kota Luwuk http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/301 <p>Kecelakaan lalu lintas jalan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar kepada korban, keluarga mereka,dan untuk negara secara keseluruhan. Kerugian ini timbul dari biaya pengobatan termasuk rehabilitasi dan penyelidikan insiden serta mengurangi/kehilangan produktivitas (misalnya upah) untuk mereka yang meninggal atau dinonaktifkan oleh cedera mereka, dan untuk anggota keluarga yang perlumen gambil waktu libur kerja atau sekolah untuk merawat yang terluka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran keselamatan transportasi pada pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Kota Luwuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan data sekunder pada pengendara yang mengalami kecelakan lalu lints di Kota Luwuk, berdasarkan pelaporan dari Satlantas Polres Kabupaten Banggai tahun 2021 – 2022 sebanyak 135 kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Keselataman Trasnportasi dalam kategori kurang baik sejumlah 100 % dimana yang melakukan safety riding sebesar 26 orang(19,3%) dan yang unsafety riding sebesar 109 orang (80,7%), kepatuhan lalu lintas sejumlah 100 pengendara melanggar aturan lalu lintas. Diharapkan keapada seluruh masyarakat agar terus memperhatikan keselamatan transportasi untuk menghindari risiko keselakaan lalu lintas. </p> <p><em>Road traffic accidents can cause considerable economic losses to victims, their families, and to the country as a whole. These losses arise from medical costs including rehabilitation and incident investigation as well as reduced/lost productivity (e.g. wages) for those who died or were disabled by their injuries, and for family members who needed to take time off work or school to care for the injured. The aim of this research is to determine the description of transportation safety for motorbike riders who experience traffic accidents in Luwuk City. The type of research used is descriptive research with data collection using secondary data on drivers who experienced traffic accidents in Luwuk City, based on reports from the Banggai Regency Police Traffic Unit for 2021 - 2022 totaling 135 cases. The results of this research show that transportation safety in the poor category is 100%, where 26 people do safe riding (19.3%) and 109 people do unsafety riding (80.7%), traffic compliance is 100 drivers breaking the rules. traffic. It is hoped that the entire community will continue to pay attention to transportation safety to avoid the risk of traffic accidents</em>.</p> Mirawati Tongko, Bambang Dwicahya, Widyah Purnama Nursin, Maria Kanan, Mustakim La Dee Copyright (c) 2025 Mirawati Tongko, Bambang Dwicahya, Widyah Purnama Nursin, Maria Kanan, Mustakim La Dee https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/301 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 Analisis Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Tenaga Kerja Perusahaan Pertambangan di PT. Koninis Fajar Mineral di Kecamatan Bunta http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/302 <p>Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian risiko yang di lakukan.Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan pada perusahaan. Salah satu sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) yang berlaku global atau internasional adalah OHSAS 18001:2007. Biasanya di kenal dengan singkatan HIRARC. HAZARD Identification, Risk assessment dan Risk control (HIRARC) merupakan proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktivitas rutin ataupun non rutin dalam perusahaan, untuk selanjutnya di lakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada tenaga kerja perusahaan pertambangan di PT Koninis Fajar Mineral. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja bagian produksi pengupasan dengan jumlah sampel 50 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, total populasi dan Pengumpulan data berdasarkan data primer dan sekunder. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis data menggunakan analisis univariat. Dilihat dari hasil penelitian Identifikasi bahaya pada pengupasan TOP SOIL, Overburden, dan ORE terdapat 21 potensial bahaya diantaranya 15 bahaya fisik, 3 bahaya biologi, 3 bahaya mekanik.Penilaian risiko pada pengupasan TOP High Risk dan tidak terdapat potensi risiko kategori Extreme Risk SOIL, Overburden, dan ORE terdapat 3 kategori Low Risk, 6 kategori Moderate Risk, 12 kategori high risk Pengendalian risiko pada pengupasan TOP SOIL, Overburden, dan ORE yaitu masih kurang baik karena pekerja belum melakukan pengendalian dengan baik oleh karena itu peneliti merekomendasikan pengendalian secara administratif, rekayasa teknik, dan alat pelindung diri. </p> <p><em>Every workplace always has a risk of accidents. The magnitude of the risk that occursdepends on the type of industry, technology and the risk control efforts undertaken. Work- related accidents are accidents that occur due to work or while carrying out work at the company. One of the occupational safety and health (K3) management systems that applies globally is OHSAS 18001:2007. Usually known by the abbreviation HIRARC. HAZARD Identification, Risk assessment and Risk control (HIRARC) is the process of identifying hazards that can occur in routine or non-routine activities within a company, then carrying out a risk assessment of these hazards. This research aims to analyze occupational safety and health (K3) risks on mining company workers at PT Koninis Fajar Mineral.</em><em> The type of research used in this research is descriptive observational research. The population in this research is workers in the stripping production section with a sample size of 50 people. The sampling technique used is the total population and data collection based on primary and secondary data. Data processing uses the SPSS program. Data analysis uses univariate analysis.</em><em> Judging from the results of research on hazard identification in TOP SOIL, Overburden and ORE stripping, there are 21 potential hazards including 15 physical hazards, 3 biological hazards, 3 mechanical hazards. Risk assessment in TOP High Risk stripping and there are no potential risks in the Extreme Risk SOIL, Overburden category , and ORE there are 3 categories of Low Risk, 6 categories of Moderate Risk, 12 categories of high risk. Risk control in stripping TOP SOIL, Overburden, and ORE is still not good because workers have not carried out control properly, therefore researchers recommend administrative and engineering control. techniques and personal protective equipment.</em></p> Mirawati Tongko, Herawati Herawati, Magfira Badjuber, Maria Kanan, Mustakim La Dee Copyright (c) 2025 Mirawati Tongko, Herawati Herawati, Magfira Badjuber, Maria Kanan, Mustakim La Dee https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/302 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000