Buletin Kesehatan Mahasiswa http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo <p><strong>Buletin Kesehatan Mahasiswa</strong> adalah media publikasi ilmiah khusus bagi mahasisya yang menyajikan hasil penelitian (<em>research paper</em>) ataupun laporan kasus (case report) di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi kajian Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan &amp; Ilmu Perilaku, Gizi Kesmas, Kesehatan &amp; Keselamatan Kerja, Biostatistik dan Kependudukan, serta kajian ilmiah lainnya.</p> en-US erniyusnitalalusu@gmail.com (Erni Yusnita Lalusu) bambangdwicahya@gmail.com (Bambang Dwicahya) Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.2.0.3 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Wanita Prakonsepsi di Kabupaten Banggai http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/330 <p>Wanita prakonsepsi adalah wanita usia subur yang sedang dalam masa yang sudah siap menjadi seorang ibu. Masa prakonsepsi sangat perlu diperhatikan status kesehatan serta status gizinya karena sedang dalam masa mempersiapkan kehamilannya. Status gizi pada masa prakonsepsi merupakan faktor utama yang mempengaruhi kondisi ibu dan bayi dalam kehamilan dengan terpenuhinya gizi seimbang. Penyebab dari timbulnya masalah kesehatan tersebut biasanya disebabkan pula oleh pola hidup yang tidak sehat seperti aktifitas fisik yang kurang, kebiasaan merokok, faktor pola makan yang kurang sehat, kesehatan lingkungan dan lain-lain Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola makan dengan status gizi pada wanita prakonsepsi di kabupaten banggai.</p> <p>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain pendekatan <em>cross sectional</em>. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah peserta posyandu prakonsepsi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan penentuan besar sampel yaitu sebanyak 165 orang. Pengumpulan data berdasarkan data primer dan dan sekunder. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis data menggunakan uji <em>chi square. </em>Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa variabel jenis makanan di kategori status gizi normal paling banyak itu memiliki jenis makanan beragam yaitu sebanyak 68 orang (87,2%) dibandingkan jenis makanan tidak beragam. Sedangkan variabel frekuensi makan di kategori status gizi normal paling banyak yaitu sebanyak 56 orang (19,8%) di bandingkan frekuensi makan kurang dan frekuensi makan lebih. Selanjutnya untuk variabel porsi makan di kategori status gizi paling banyak memilki porsi makan tidak sesuai yaitu sebanyak 156 orang (94,5%) dibandingkan porsi makan yang sesuai. Hasil analisis bivariat <em>chi square</em> menunjukan nilai P value untuk jenis makanan (p=0,001) dan frekuensi makan (p=0,001) Sedangkan porsi makan (p=0,014), artinya nilai <em>P-value</em> &lt; 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan pada status gizi wanita prakonsepsi di kabupaten banggai. Disarankan kepada masyarakat kabupaten banggai khususnya wanita prakonsepsi untuk lebih memperhatikan pola makan dan meningkatkan konsumsi makan bergizi seimbang dan dapat mengurangi asupan makanan yang berlebihan agar dapat membantu menjaga berat badan ideal.</p> <p> Preconception women are women of childbearing age who are in a stage where they are ready to become mothers. The preconception period is critical for monitoring health and nutritional status because it is a time of preparation for pregnancy. Nutritional status during this period is a key factor that affects the condition of both the mother and the baby during pregnancy, provided that balanced nutrition is met. Health issues that arise are often caused by unhealthy lifestyles such as lack of physical activity, smoking habits, poor dietary patterns, environmental health, and more. The aim of this study is to analyze the relationship between dietary patterns and nutritional status in preconception women in Banggai Regency. This study uses an analytic research type with a cross-sectional design approach. The population in this study consists of participants from the preconception posyandu (maternal and child health service). The sample size determination was set at 165 people. Data collection was based on primary and secondary data. Data processing was conducted using the SPSS program. Data analysis utilized the chi-square test. The bivariate analysis results showed that, in the normal nutritional status category, the most common variable was a diverse diet, with 68 people (87.2%) having a varied diet compared to those with a non-varied diet. Meanwhile, for the meal frequency variable, the normal nutritional status category had 56 people (19.8%) with an adequate meal frequency compared to those with less frequent or more frequent meals. For the meal portion variable, the majority in the normal nutritional status category had inappropriate portion sizes, with 156 people (94.5%) compared to those with appropriate portion sizes. The bivariate chi-square analysis showed P-values for diet variety (p = 0.001) and meal frequency (p = 0.001), while the portion size (p = 0.014), meaning the P-value is &lt; 0.05. Therefore, it can be concluded that there is a significant relationship between dietary patterns and the nutritional status of preconception women in Banggai Regency. It is recommended that the community, especially preconception women in Banggai Regency, pay more attention to their dietary patterns, increase the consumption of balanced nutritious food, and reduce excessive food intake to help maintain an ideal body weight.</p> Nadia Ta'ati, Fitrianty Sutadi Lanyumba, Marselina Sattu Copyright (c) 2025 Nadia Ta'ati, Fitrianty Sutadi Lanyumba, Marselina Sattu https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/330 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Kepadatan Larva Aedes sp. di Kelurahan Maahas http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/338 <p>Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai jumlah kasus DBD di kelurahan Maahas Februari 2019 – Juli 2024 sebanyak 11 kasus. Kelurahan Maahas merupakan salah satu wilayah yang sepanjang 4 tahun terakhir selalu memiliki kasus DBD. Tujuan kami adalah untuk mengetahui gambaran kepadatan larva nyamuk Aedes sp. di Kelurahan Maahas. Metode penelitian ini menggambarkan kepadatan larva Aedes sp. dengan Jenis penelitian Observasional Deskriptif yang dilakukan di Kelurahan Maahas pada bulan Juni-Juli 2024. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.268 rumah dengan sampel 295 rumah dan metode pengambilan data menggunakan teknik Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan Nilai House Index (HI) 25% dengan tingkat kepadatan sedang, Container Index (CI) 7,96% dengan tingkap kepadatan sedang, Breteau Index (BI) 4,8% dengan tingkat kepadatan rendah, ABJ 75% ≥ 95% dengan status tidak bebas jentik dan nilai HRI 0,17 dan BRI 0,83 maka nilai Maya Indeks (MI) berada pada kategori tinggi. Kesimpulan penelitian ini memberikan wawasan tentang kontribusi kepadatan larva Aedes sp terhadap kejaadian DBD di suatu wilayah. Penelitian di masa mendatang harus membahas terkait hubungan antara variabel (HI, CI, BI, ABJ dan MI) denga kejadian DBD yang pada akhirnya memajukan pengetahuan di bidang kesehatan internasional.</p> <p><em>Based on data from the Banggai Regency Health Office, the number of DHF cases in Maahas Village from February 2019 to July 2024 was 11 cases. Maahas Village is one of the areas that has always had DHF cases in the last 4 years. Our goal is to determine the density of Aedes sp. mosquito larvae in Maahas Village. This research method describes the density of Aedes sp. larvae with the type of Descriptive Observational research conducted in Maahas Village in June-July 2024. The population in this study was 1,268 houses with a sample of 295 houses and the data collection method used the Random Sampling technique. The analysis used is univariate analysis. The results of the study showed that the House Index (HI) value was 25% with a moderate density level, Container Index (CI) 7.96% with a moderate density window, Breteau Index (BI) 4.8% with a low density level, ABJ 75% ≥ 95% with a status of not free from larvae and HRI values ​​​​of 0.17 and BRI 0.83, so the Maya Index (MI) value is in the high category. The conclusion of this study provides insight into the contribution of Aedes sp larval density to the incidence of dengue fever in an area. Future research should discuss the relationship between variables (HI, CI, BI, ABJ and MI) with the incidence of dengue fever which ultimately advances knowledge in the field of international health.</em></p> Bambang Dwicahya, I Kadek Sinta Bujana, Sandy Novriyanto Sakati, Muhammad Syahrir, Maria Kanan Copyright (c) 2025 Bambang Dwicahya, I Kadek Sinta Bujana, Sandy Novriyanto Sakati, Muhammad Syahrir, Maria Kanan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/338 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Kepadatan Larva Aedes sp. di Kelurahan Hanga-hanga Permai http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/339 <p>Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai jumlah kasus DBD di kelurahan Maahas Februari 2019 – Juli 2024 sebanyak 11 kasus. Kelurahan Hanga-Hanga Permai merupakan salah satu wilayah yang sepanjang 4 tahun terakhir selalu memiliki kasus DBD. Tujuan kami adalah untuk mengetahui gambaran kepadatan larva nyamuk <em>Aedes sp</em>. di Kelurahan Hanga-Hanga Permai. Metode Penelitian ini menggambarkan kepadatan larva <em>Aedes sp</em>. dengan Jenis penelitian Observasional Deskriptif yang dilakukan di Kelurahan Hanga-Hanga Permai pada bulan Juni-Juli 2024. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 400 rumah dengan sampel penelitian 400 rumah dan metode pengambilan data menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil: Nilai House Index (HI) 27% dengan tingkat kepadatan sedang, Container Index (CI) 16% dengan tingkat kepadatan sedang, Breteau Index (BI) 94% dengan tingkat kepadatan tinggi, ABJ 73% ≥ 95% dengan status tidak bebas jentik dan nilai HRI 0,28 dan BRI 0,71 maka nilai Maya Indeks (MI) berada pada kategori tinggi. Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan wawasan tentang kontribusi kepadatan larva <em>Aedes sp</em>. terhadap kejadian DBD di suatu wilayah. Penelitian di masa mendatang harus membahas terkait hubungan antara variabel (HI, CI, BI, ABJ dan MI) denga kejadian DBD yang pada akhirnya memajukan pengetahuan di bidang kesehatan internasional.</p> <p><em>Based on data from the Banggai Regency Health Office, the number of DHF cases in Maahas Village from February 2019 to July 2024 was 11 cases. Hanga-Hanga Permai Village is one of the areas that has always had DHF cases in the last 4 years. Our aim was to determine the density of Aedes sp. mosquito larvae in Hanga-Hanga Permai Village. Method: This study describes the density of Aedes sp. larvae with a Descriptive Observational research type conducted in Hanga-Hanga Permai Village in June-July 2024. The population in this study was 400 houses with a research sample of 400 houses and the data collection method used inclusion and exclusion criteria. The analysis used was univariate analysis. Results: House Index (HI) value of 27% with moderate density, Container Index (CI) 16% with moderate density, Breteau Index (BI) 94% with high density, ABJ 73% ≥ 95% with status not free of larvae and HRI value of 0.28 and BRI 0.71 then the Maya Index (MI) value is in the high category. Conclusion: In conclusion, this study provides insight into the contribution of Aedes sp larval density to the incidence of dengue fever in an area. Future research should discuss the relationship between variables (HI, CI, BI, ABJ and MI) with the incidence of dengue fever which ultimately advances knowledge in the field of international health.</em></p> Ketut Ardiata, Bambang Dwicahya, Maria Kanan Copyright (c) 2025 Ketut Ardiata, Bambang Dwicahya, Maria Kanan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/339 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Gambaran Penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Sakit X, Kabupaten Banggai Kepulauan http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/340 <p>Kegiatan rumah sakit menghasilkan limbah cair&nbsp; memiliki beban cemaran yang dapat menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan hidup yang dapat mengakibatkan penyakit pada manusia. Oleh karena itu,&nbsp; air limbah perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan agar kualitasnya memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan sesuai&nbsp; dengan ketentuan&nbsp; peraturan perundang-undangan&nbsp; yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran&nbsp; Penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Cair di Rumah Sakit X. Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif dengan ruang lingkup berupa Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL), Fasilitas Penunjang, Penaatan Frekuensi, Penaatan Kualitas Limbah dan Penaatan Pelaporan. Objek dalam penelitian ini adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan petugas pengelola limbah cair. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi dengan menggunakan&nbsp; lembar observasi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Rumah Sakit Xsudah memiliki Unit Pengolahan Air Limbah dan ditempatkan pada lokasi yang tepat, namun saat ini tidak berfungsi karena mengalami kerusakan. Berdasarkan fasilitas penunjang IPAL, dimana sudah dilengkapi dengan bak pengambilan air limbah, alat ukur debit air limbah,&nbsp; tetapi&nbsp; tidak terdapat pagar pengaman IPAL,&nbsp; titik koordinat IPAL, dan&nbsp; fasilitas keselamatan IPAL.&nbsp; Penataan frekuensi, penataan kualitas limbah, dan penataan pelaporan semuanya&nbsp; tidak dilakukan karena IPAL dalam keadaan rusak, sehingga tidak beroperasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan pengelolaan limbah cair Rumah Sakit Xsaat tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019.</p> <p><em>Hospital activities that produce liquid waste have a pollution load that can cause pollution to the environment that can cause disease in humans. As a result, waste water must be treated before being released into the environment to ensure that it meets the waste water quality criteria established by the applicable laws and regulations. The goal of this study is to gain an overview of the Liquid Waste Management Implementation at the X Hospital. This is a descriptive survey with a scope that includes Waste Water Treatment Units, Supporting Facilities, Frequency Compliance, Waste Quality Compliance, and Reporting Compliance. The Waste Water Treatment Plant (WWTP) and the liquid waste management officer are the subjects of this study. Data was collected through interviews and observations utilizing observation sheets in accordance with the Minister of Health's Regulation No. 7 of 2019 on Hospital Environmental Health Requirements, and was analyzed descriptively. Based on WWTP supporting facilities, which include waste water collection tanks and waste water discharge monitoring instruments, but no WWTP safety fence, WWTP coordinate points, or WWTP safety facilities. Because the WWTP is in disrepair and hence not operational, the frequency arrangement, waste quality management, and reporting system do not match the criteria.The study's findings show that the implementation of liquid waste management at the X Hospital does not satisfy the standards because it does not comply with the Permenkes No. 7 of 2019.</em></p> Severianus Bauntal, Maria Kanan, Bambang Dwicahya Copyright (c) 2025 Severianus Bauntal, Maria Kanan, Bambang Dwicahya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/340 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri SMA di Kota Luwuk Tahun 2025 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/362 <p>Anemia merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami remaja putri akibat kehilangan darah saat menstruasi, yang berisiko menurunkan kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh. Kondisi ini penting untuk diteliti karena kadar Hb yang rendah dapat mengganggu fungsi fisiologis, termasuk keteraturan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara siklus menstruasi, lama menstruasi, dan gangguan menstruasi dengan kadar hemoglobin pada remaja putri SMA di Kota Luwuk tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross- sectional. Populasi penelitian adalah seluruh remaja putri SMA 1, 2, dan 3 di Kota Luwuk, dengan total sampel sebanyak 154 responden yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran kadar hemoglobin menggunakan alat Easy Touch GCHb. Kategori anemia ditentukan berdasarkan kadar Hb, yaitu dinyatakan anemia apabila kadar Hb &lt; 12 g/dl. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari total responden, sebagian remaja putri mengalami anemia dengan presentase sebesar 9,7%, sedangkan yang tidak anemia sebanyak 90,3%. Analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara siklus haid (p=0,000) dan lama menstruasi (p=0,000) dengan kadar hemoglobin. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara gangguan menstruasi dengan kadar hemoglobin (p=0,426). Disimpulkan bahwa keteraturan siklus h dan lama menstruasi berpengaruh terhadap kadar Hb remaja putri. Diharapkan para remaja lebih memperhatikan pola menstruasi dan faktor-faktor atau determinan yang mempengaruhi pola menstruasi, serta mengikuti edukasi kesehatan melalui posyandu remaja untuk mencegah anemia.</p> <p><em>Anemia is a health problem commonly experienced by adolescent girls due to blood loss during menstruation, which can lower hemoglobin (Hb) levels. This condition is important to study because low Hb levels can disrupt physiological functions, including menstrual cycle regularity. This study aims to determine the relationship between the menstrual cycle, menstrual duration, and menstrual disorders with hemoglobin levels in high school female adolescents in Luwuk City in 2025. This study used an observational analytical design with a cross-sectional approach. The study population was all female adolescents in grades 1, 2, and 3 of high school in Luwuk City, with a total sample of 154 respondents selected using a random sampling technique. Data were </em><em>collected through questionnaires and hemoglobin level measurements using the Easy Touch GCHb device. The anemia category was determined based on Hb levels, with anemia defined as Hb &lt; 12 g/dl. Data were analyzed using univariate and bivariate methods using the chi-square test. The results of the study showed that of the total respondents, some adolescent girls experienced anemia with a percentage of 9.7%, while those who were not anemic were 90.3%. Data analysis showed a significant relationship between the menstrual cycle (p = 0.000) and the duration of menstruation (p = 0.000) with hemoglobin levels. However, no significant relationship was found between menstrual disorders and hemoglobin levels (p = 0.426). It was concluded that the regularity of the menstrual cycle and the duration of menstruation affect the Hb levels of adolescent girls. It is hoped that adolescents will pay more attention to menstrual patterns and the factors or determinants that influence menstrual patterns, and participate in health education through adolescent posyandu to prevent anemia.</em></p> Lisa Handayani, Erni Yusnita Lalusu, Indah Evriwanda, Ramli Ramli, Dwi Wahyu Balebu, Anang S. Otoluwa, Caca Sudarsa Copyright (c) 2025 Lisa Handayani, Erni Yusnita Lalusu, Indah Evriwanda, Ramli Ramli, Dwi Wahyu Balebu, Anang S. Otoluwa, Caca Sudarsa https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jpmeo/article/view/362 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000