KELOR (Kelas Entrepreneurship Pemanfaatan Daun Kelor) Sebagai Upaya Pemberdayaan untuk Meningkatkan Produktivitas Ibu Rumah Tangga

KELOR (Moringa Leaf Utilization Entrepreneurship Class) as an Empowerment to Improve Productivity of Housewifes

Authors

  • Ayu Fitri Lestari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Intan Puspita Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.51888/phj.v9i2.8

Keywords:

KELOR, Pemberdayaan Masayarakat, Produktivitas

Abstract

Data BPS tahun 2016 menyatakan, pada kuartal I-2016, jumlah angkatan kerja Indonesia turun menjadi 127,67 juta orang, dari 128,3 juta orang di kuartal I-2015. Penurunan angkatan kerja ini dikarenakan banyak penduduk perempuan yang beralih menjadi ibu rumah tangga. Penulis membuat program pemberdayaan KELOR (Kelas Entrepreneurship Berbasis Pemanfaatan Daun Kelor) sebagai upaya pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas ibu rumah tangga di Pulo Kelor, Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan pemberdayaan masyarakat dengan model social planning dan locality development model. Sasaran pemberdayaan ini adalah Ibu-Ibu PKK dengan jumlah 17 orang, yang dipilih dengan metode purposive sampling. Pelaksanaan kegiatan KELOR sebagai sarana untuk membuat sentra usaha daun kelor dilaksanakan selama lima bulan, yaitu Januari sampai dengan Mei 2018. Proses pemberdayaan yang dilakukan dengan menerapkan tujuh langkah pemberdayaan meliputi tahap persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif program, pemformulasian rencana aksi, pelaksanaan program, evaluasi, dan terminasi. Pemberdayaan KELOR berhasil mencapai target terbentuknya kader KELOR, dan 3 kelompok unit usaha produk olahan dari daun kelor. Kelompok unit usaha tersebut terdiri dari kelompok produksi brownies kelor, kerupuk kelor, dan pia kelor. Melalui sosialisasi terkait dengan manfaat kelor, terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 68,75% pada ibu-ibu. Pelatihan pemasaran produk, manajemen keuangan, dan desain produk juga dapat meningkatan pengetahuan ibu-ibu tentang materi tersebut sebesar 13,26%. Kegiatan pemberdayaan ini terbukti dapat memberdayakan ibu-ibu PKK Pulo Kelor dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta menambah pendapatan keluarga mereka.

Data from BPS in 2016 stated, in the first quarter of 2016, the number of the Indonesian workforce fell to 127.67 million, from 128.3 million in the first quarter of 2015. The decline of workforce is due to the large number of women who become housewives. Therefore, the author created a KELOR empowerment program as an effort to increase the productivity of housewives in Pulo Kelor, Banyuwangi. This activity is a community empowerment based on social planning and locality development model. Targets are 17 people of the PKK members, who were selected by the purposive sampling method. The implementation is about five months, starting from January to May 2018. The empowerment process is done by implementing seven steps of empowerment includes preparation, assessment, alternative program planning, action plan formulation, implementation, evaluation, and termination. Empowerment of KELOR successfully achieved the target of forming KELOR cadres, and 3 business units. The business units consists of groups of Moringa brownies, Moringa crackers, and Moringa pia production groups. This empowerment activity proved to be able to empower Pulo Kelor PKK women in increasing their knowledge, skills, and increasing their family income.

References

Baihakki, Budi. 2016. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Urban Farming Yayasan Bunga Melati Indonesia (YBMI) di Perigi Baru. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

Garindra. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Bank Sampah Kartini di Dusun Randugunting Rw 02 Desa Taman Martani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Jefriando, maikel. 2016. “Banyak yang Beralih Jadi Ibu Rumah Tangga, Jumlah Angkatan Kerja RI Turun”. Melalui https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3203876/banyak-yang-beralih-jadi-ibu-rumah-tangga-jumlah-angkatan-kerja-ri-turun [25/11/2018].

Junaidi, Heri. 2017. “Ibu Rumah Tangga: Stereotype Perempuan Pengangguran”. Jurnal Kajian Gender dan Anak 12(Juni). E-Journal on-line. Melalui https://media.neliti.com/media/publications/177482-ID-ibu-rumah-tangga-streotype-perempuan-pen.pdf [25/11/2018].

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri.

Sugiyani, Yani; Tb Ai Munandar dan Harsiti. 2017. “Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Usia Produktif melalui Pembinaan Wirausaha Mandiri Mini Konveksi”. Jurnal Pengabdian Masyarakat Wikrama Parahita 1(November). E-Journal on-line. Melalui https://www.researchgate.net/publication/322922410_Pemberdayaan _Ibu_Rumah_Tangga_Usia_Produktif_Melalui_Pembinaan_Wirausaha_Mandiri_Mini_Konveksi [25/11/2018]

Wafiyah. 2015. “Pemberdayaan Dasa Wisma Sebagai Upaya Pemberlangsungan K3 (Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban) di Dusun Gintungan, Desa Deyangan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang”. Jurnal DIMAS 15(Oktober). E-Journal on-line. Melaluihttp://journal.walisongo.ac.id/index.php/dimas/article/download/741 /657 [25/11/201

Published

2018-12-30

How to Cite

Lestari, A. F., & Sari, I. P. (2018). KELOR (Kelas Entrepreneurship Pemanfaatan Daun Kelor) Sebagai Upaya Pemberdayaan untuk Meningkatkan Produktivitas Ibu Rumah Tangga: KELOR (Moringa Leaf Utilization Entrepreneurship Class) as an Empowerment to Improve Productivity of Housewifes. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal, 9(2), 1-10. https://doi.org/10.51888/phj.v9i2.8